Sabtu, 31 Agustus 2013

pakan puyuh australia

Ada beberapa kiat mencampur pakan telur puyuh agar dapat mempertahankan penghasilan.

Mengadaptasi dari pemberian pakan dalam beternak ayam petelur yang mandiri, ada beberapa cara pencampuran pakan agar tidak membutuhkan penuh 3 sak pakan pabrik (1 sak=50 kg), antara lain :

1. dicampur dengan 1 sak dedak halus/bekatul (2 sak PYP ditambah 1 sak dedak halus/ bekatul).
Hasil: telur cenderung kecil-kecil, banyak yang kerabangnya kasar dan tipis, otomatis banyak yang mudah pecah dan tidak awet.

2. dicampur dengan setengah sak jagung giling dan setengah sak bekatul/dedak halus.
Hasil: sama dengan pencampuran yang nopmer 1.

3. dicampur dengan 1 sak jagung giling (2 sak PYP ditambah 1 sak jagung).
Hasil: telur cenderung normal/besar-besar, kerabang/cangkang juga normal, tetapi bobot cenderung ringan (di bawah standar). Solusi: dicampur lagi dengan 1 kg mineral ditambah dengan vitamin egg yang kualitasnya bagus, asal teratur bisa me-normal-kan bobot telur.

4. dicampur dengan nasi aking (nasi sisa yang dikeringkan).
Hasil: telur cenderung normal, baik kerabang, bobot, dan ukuran.

Pencampuran-pencampuran tersebut relatif tidak mempengaruhi jumlah produksi bertelurnya.

Pertimbangan juga sebagai contoh yang di campur dengan jagung:

Apabila penuh memberi 3 sak PYP, berarti membutuhkan pakan sebanyak:
Rp 205.000 x 3 : Rp 615.000,-
Apabila dicampur dengan jagung giling + mineral + vitamin egg berarti membutuhkan pakan sebanyak: (Rp 205.000 x 2) + Rp 110.000,- + Rp 3500,- + Rp 12.000,- : Rp 535.500,-

Selisih antara yang dicampur jagung giling dengan yang penuh 3 sak PYP :
Rp 615.000,- – Rp 535.500,- : Rp 79.500,- per-minggu per-1000 populasi dengan harga jagung giling sekarang Rp 2200,- per-kg.

jenis penyakit dan cara penyembhannya

JENIS PENYAKIT PUYUH DAN PENCEGAHANNYA

1. Radang usus (Quail enteritis)

Penyebab:
bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.

Gejala:
puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berak yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.

Pengendalian:
memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisahkan burung puyuh yang sehat dari yang terinfeksi.

2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)

Gejala:
puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.

Pengendalian:
(1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, puyuh yang mati segera dibakar/dibuang;

(2) pisahkan puyuh yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.

3. Berak putih/kapur (Pullorum)

Penyebab:
Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.

Gejala:
kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung.

Pengendalian:
sama dengan pengendalian penyakit tetelo.

4. Berak darah (Coccidiosis)

Gejala:
tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam, menggigil kedinginan.

Pengendalian:
(1) menjaga kebersihan lingkungan, menjaga litter tetap kering;

(2) dengan tetra chlorine capsule diberikan melalui mulut; noxal, trisula zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.

5. Cacar Unggas (Fowl Pox)

Penyebab:
Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.

Gejala:
timbul keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah. Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfeksi.

6. Quail Bronchitis

Penyebab:
Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.

Gejala:
puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersin, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.

Pengendalian:
pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.

7. Aspergillosis

Penyebab:
cendawan Aspergillus fumigatus.

Gejala:
Puyuh mengalami gangguan pernafasan, pada mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.

Pengendalian:
memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya.

8.Cacingan

Penyebab:
sanitasi yang buruk.

Gejala:
puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.

Pengendalian:
menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya.

9. Snot/Coryza

Snot/coryza adalah penyakit yang menyerang mata. Puyuh yang terserang matanya menjadi bengkak berlendir dan berwarna merah. Penyakit ini adalah penyakit utama puyuh yang dengan cepat menular. Karena sulit diobati, sebaiknya dilakukan pencegahan dengan menggunakan vaksin CRD/Coryza aktif atau in aktif. Jika beberapa puyuh kedapatan terjangkit penyakit tersebut, sebaiknya segera dibuang, walaupun sebernarnya masih bisa diobati dengan suntikan intensif tetapi mahal.

pembibitan puyuh australia

PEMBIBITAN PUYUH AUSTRALIA

Agar bibit puyuh dapat lahir dengan sehat dan hidup sampai dewasa serta mampu berproduksi optimal, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut.

1. Pemilihan telur

Ciri-ciri telur yang baik untuk bibit antara lain telur bukan berasal dari perkawinan saudara. Telur diambil dari induk betina yang berumur 4-10 bulan yang dipelihara bersama pejantan dengan perbandingan 2-3:1. Telur ini tidak boleh berumur lebih dari 5 hari karena daya tetasnya akan menurun 3 % per hari.

Telur yang baik untuk ditetaskan adalah yang bentuknya sempurna, tidak terlalu bulat atau panjang, yaitu yang bulat-lonjong/oval dan simetris ukurannya. Ukuran tidak besar dan juga tidak terlalu kecil, serta besar dan beratnya seragam, sekitar 10-11 gram. Kulit telurnya harus mulus tidak terdapat bentik-bintik, bercak-bercaknya berwarna hitam kelabu. Telur yang kulitnya berwarna kuning, cokelat atau putih polos sebaiknya tidak dipilih. Syarat terakhir adalah kulit telurnya dalam keadaan bersih tidak ditempeli kotoran.

2. Mesin Tetas

Puyuh tidak dapat mengerami telurnya sendiri, sehingga untuk penetasan harus digunakan mesin tetas. Prinsip dasar bekerjanya mesin tetas sebetulnya sangat sederhana, biasanya terdiri dari kotak yang bisa menahan panas yang dihasilkan oleh alat pemanas. Di dalamnya harus tersedia alat pelembab udara, bisa berupa piring, waskom, atau talam yang berisi air serta alat pengukur suhu. Ventilasi untuk memasukkan udara segar juga diperlukan. Mesin tetas telur saat sekarang banyak dijual di poultry shop berbagai macam model.

3. Cara Penetasan

Sebelum digunakan, mesin tetas harus dibersihkan dahulu dari kuman penyakit dan kotoran, kemudian dikeringudarakan/diangin-anginkan. Selanjutnya nampan-nampan air dimasukkan ke dalamnya, baru kemudian mesin dinyalakan sampai suhunya 39,5 °C. Sambil menunggu suhu mesin tetas stabil, telur-telur disemprot dengan antiseptik dan dikeringkan. Telur yang telah kering ini diberi tanda pada bagian yang sama, bagian tumpul atau runcingnya dengan spidol yang berwarna kontras. Selanjutnya telur diatur dalam loyang. Posisi telur ini sebaiknya 45 derajat dengan bagian yang tumpul (bagian yang berongga udara) pada bagian atas. Pintu dan lubang pada mesin tetas ditutup dan dibiarkan tetap begitu selama 2-3 hari tanpa diganggu sedikitpun. Pada hari ke 3 – 14 telur dibalik sambil loyangnya diputar 180 derajat Celcius sebanyak dua kali sehari. Pembalikan ini berfungsi meratakan suhu telur dan menghindarkan agar lembaga/benih tidak menempel atau lengket pada salah satu sisi kulit, akibat daya tarik bumi, dan mati. Tidak dilakukannya pembalikan juga mengakibatkan anak-anak puyuh lahir dengan kaki pengkor.

Tanda spidol pada telur bisa digunakan sebagai kontrol dalam pembalikan ini, yaitu sudah dibalik atau belum. Oleh karena itulah tanda tersebut diharuskan pada bagian yang sama. Bila dilakukan secara rutin, pada hari ke 14 bagian telur yang diberi tanda berada pada posisi seperti pertama kali masuk ke dalam mesin tetas. Pemeriksaan telur juga perlu dilakukan selama proses penetasan. Telur yang kosong atau tak berbenih harus dibuang. Proses penetasan biasanya terjadi pada hari ke 17-19. Prosesnya berjalan selama 3 jam, bila ada telur yang tidak menetas setelah 3 jam dapat disingkirkan, kerena kalau ditunggu kualitas bibitnya akan rendah dan mudah mati.

jenis puyuh unggul

JENIS-JENIS PUYUH UNGGUL

Ada beberapa jenis puyuh di antaranya ada yang berwarna bulu indah, tidak kalah menariknya dengan burung hias yang banyak dipelihara orang, tetapi sayang produksi telurnya rendah. Sehingga bagi yang berminat untuk menikmati keindahan warna bulu dan suaranya, puyuh seperti itu sangat tepat. Sedang bagi peternak yang ingin memanfaatkan telur atau dagingnya biasanya akan memillih jenis puyuh seperti Coturnix-cortunix japonica. Di antara jenis-jenis puyuh tersebut adalah:

1. Coturnix-cortunix japonica

Puyuh jenis ini dapat menghasilkan telur sebanyak 250-300 butir/ekor/tahun. Kelebihan lainnya adalah suaranya yang cukup keras dan agak berirama, karena itu dulu unggas ini dipelihara sebagai song bird (burung kelangenan). Hidupnya sering berpindah-pindah tempat.. Kemampuannya yang dapat menghasilkan 3-4 generasi pertahun, membuat unggas ini menarik perhatian sebagai ternak percobaan dalam penelitian. Telurnya berwarna cokelat tua, biru, putih dengan bintik-bintik hitam, cokelat, dan biru.

2. Coturnix chinensis (Blue brested Quail)

Betubuh sangat mungil, panjangnya hanya 15 cm. Biasa dijumpai di padang rumput terbuka, sawah yang baru dipanen, semak alang-alang, dan tanah pertanian yang belum ditanami. Hidupnya dalam kelompok-kelompok kecil. Hidupnya di areal dataran rendah. Makanannya berupa biji-bijian kecil dan serangga. Telurnya berwarna kuning tua mengkilap dan bertotol-totol hitam.

3. Rollulus roulroul (Puyuh Mahkota)

Badannya bulat dengan panjang mencapai 25 cm. Puyuh ini bentuknya paling indah jika dibandingkan dengan puyuh lain, sehingga dapat dipelihara sebagai burung hias. Hidupnya di hutan-hutan dan hanya terdapat di daerah seperti Kalimantan, Sumatera, Malaysia, dan Thailand. Unggas ini dapat hidup pada ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut.

4. Callipepla squamata (Scaled quail)

Unggas ini termasuk berukuran besar, panjangnya mencapai 25-30 cm. Bermukim di Amerika Utara (sebelah barat Amerika dan Meksiko). Hidupnya di padang rumput, di daerah kering dan semi kering. Selama musim bertelur unggas ini senang hidup menyendiri, tetapi pada musim gugur dan musim dingin mereka berkumpul dalam kelompok besar. Puyuh ini bisa bertelur sebanyak 9-16 butir pada musim bertelur. Pakannya terdiri dari 30 % serangga, biji-bijian, dan beberapa jenis sayur-sayuran.

Puyuh jantan dan betina warna bulunya sama cantiknya, yaitu cokelat keabu-abuan dengan ornamen abu-abu dan putih yang menghiasi bagian depan tubuhnya, menyerupai sisik ikan. Oleh karena itu puyuh ini dinamakan scaled quail. Karena bentuknya yang lucu dengan komposisi bulu yang unik, unggas ini cocok untuk burung hias.

5. Lophortix gambelli (Gambels Quail)

Puyuh ini mempunyai tubuh yang gemuk pendek, tetapi mempunyai kaki yang kuat. Panjang badannya 25-28 cm. Hidup di daerah tandus yang bersemak-semak dan hanya terdapat di Amerika Utara. Makanannya berupa biji-bijian, pucuk daun, buah-buahan, serta sejumlah kecil serangga. Bertelur sebanyak 9-14 butir dan telur tersebut dierami selama 21-24 hari di dalam sarang yang dibuat di permukaan tanah lembab yang ditumbuhi rumput dan sejenis tumbuhan berdaun harum yang sering digunakan untuk bumbu masak.

Ciri bagian paling atas puyuh jantan adalah adanya warna cokelat dengan variasi garis-garis putih. Dadanya berwarna kuning tua diselingi garis lebar berwarna hitam sedangkan di bagian sisi depan tubuhnya berwarna kemerah-merahan. Ciri khasnya yaitu di bagian depan kepalanya terdapat bulu panjang yang meyerupai jambulnya mayorette, sehingga kalau berjalan jambulnya akan bergoyang-goyang. Dibanding jenis puyuh lainnya, jenis ini tampak paling unik dan lucu, sehingga cocok dipelihara sebagai burung hias.

cara membedakan puyuh jantan dan betina

cara membedakan puyuh jantan dan betina:

Menurut Budi Rahayu (1984), menentukan jenis kelamin puyuh tidaklah sulit. Cara yang paling mudah adalah dengan melihat warna bulu. Hal ini bisa ditentukan setelah anak puyuh berumur 3 minggu, sebab

pada usia inilah anak-anak puyuh bulunya sudah tumbuh sempurna, terutama pada Cortunix cortunix japonica (puyuh asal Jepang). Perbedaan jantan dan betina pada Cortunix cortunix japonica adalah dengan melihat bulu dada. Pada burung puyuh jantan

warna bulu penutup bagian dada adalah merah coklat (sawo matang), tanpa terdapat garis atau bercak-bercak hitam. Sebaliknya pada burung betina bulu dadanya merah coklat dan terdapat garis atau bercak-bercak hitam.

Puyuh juga dapat dibedakan jenis kelaminnya setelah berumur lebih dari 1,5 bulan, yakni dengan mengenal suaranya. Puyuh jantan akan berkokok nyaring seperti ayam hutan, sedang betina tidak. Ciri lainnya adalah bobot badan. Umumnya puyuh betina memiliki bobot badan yang lebih besar dibandingkan puyuh jantan. Puyuh betina

dewasa biasanya memiliki bobot antara 110-160 gram dan puyuh jantan dewasa berbobot antara 100-140 gram. Begitu pula bentuk pantatnya, puyuh jantan pantatnya bulat dan besar sedang si betina lebih kecil.

Metode kloaka

Penentuan kelamin anak puyuh dengan melihat warna bulu memang paling mudah dan praktis. Tetapi susahnya harus menunggu terlebih dulu sampai puyuh berumur 3 minggu dan tumbuh semua bulunya.

Bagi pengusaha ternak komersial praktek serupa ini jelas tidak ekonomis dan mempertipis keuntungan. Hal ini pasti tidak dikehendaki. Itulah sebabnya mengapa metode kloaka lebih disukai para pengusaha untuk menentukan jantan-betinanya.

Dengan menggunakan metode kloaka anak puyuh sudah bisa dipilih dan ditentukan pemeliharaannya lebih lanjut, sehari setelah keluar dari penetasan.

Saat itu anak puyuh bobotnya baru mencapai 8 gram dan lubang duburnya baru selebar 3 milimeter. Penentuan jantan-betina adalah dengan meneliti secara seksama bagian lubang dubur atau kloakanya. Pemeriksaan tersebut sebenarnya sangat sederhana dan mudah.

Caranya, dengan memegang anak puyuh memakai tangan kiri, dengan punggung menghadap si pemeriksa lalu kaki mengarah keluar serta kepala tunduk kebawah.

Selanjutnya pantat dan punggung dipegang dengan telunjuk dan ibu jari, kaki diletakkan antara jari tengah dan jari manis, serta leher diletakkan antara jari manis dan kelingking.

Dengan demikian posisi anak puyuh dalam keadaan menungging. Pada posisi seperti inilah penentuan jenis kelamin bisa kita lakukan.

Pertama, urut dahulu perut anak puyuh ke arah dubur sampai keluar kotorannya. Kotoran dibersihkan dengan kain atau kapas, selanjutnya dubur dibuka dan diraba-raba.

Perabaan atau pemeriksaan dilakukan dengan jari sampai ditemukan tonjolan atau lipatan pada dinding kloaka. Kalau tidak ada tonjolan, berati itu anak puyuh betina.

Tapi kalau terasa ada tonjolan, anak puyuh tersebut berjenis kelamin jantan. Tonjolan kecil tersebut sebenarnya juga dapat kita saksikan bentuknya menggunakan kaca pembesar dan penerangan lampu 75 watt. Bentuk tonjolan pada puyuh berkelamin jantan mirip seperti bentuk jantung.

cara berternak puyuh dri hari ke hari

CARA BERTERNAK PUYUH AUSTRALIA DARI HARI KE HARI

Untuk memudahkan kita semua dalam membudidayakan ternak burung puyuh berikut akan kami buatkan time schedule untuk cara beternak burung puyuh dari hari kehari. Mari belajar bersama, jika ada kekeliruan dalam tulisan kami kali ini mohon dikoreksi, kami segera akan memperbaikinya sehingga tulisan ini nantinya bisa memberi manfaat bagi pembaca, terutama bagi peternak puyuh pemula.

Cara beternak puyuh dari hari ke hari.
Sebelumnya tulisan ini mengasumsikan bahwa kita semua telah memiliki kandang puyuh baik yang sederhana sekalipun, dan juga telah memiliki pakan burung puyuh baik untuk starter, grower, dan layer (puyuh berproduksi).

Hari pertama; DOQ (day old quail/ anak burung puyu) datang, kita asumsikan akan memelihara 1000 ekor puyuh. Anak puyuh ini harus kita pisah dengan puyuh grower ataupun layer, sebab puyuh memiliki sifat kanibalistik yang cukup tinggi. Anak puyuh ini akan dipelihara di kandang anakan selama 3 minggu. Pada hari pertama anak puyuh datang segera beri air gula, cara pemberian cukup mencelupkan paruh anak puyuh kedalam air gula aren, setelah itu letakkan dalam kandang anakan yang berpenghangat. Penghangat untuk anak puyuh cukup dengan lampu pijar 25 watt. Untuk hari pertama ini pakan belum begitu penting untuk DOQ, jadi pakan cukup ditebar sedikit dalam kandang anakan. Setelah semua anak puyuh masuk kandang segera turunkan terpal penutup kandang (usahakan suhu stabil di kisaran 33 – 35 derajat celcius.

Hari kedua – 1 Minggu; Hari kedua di pagi hari periksa suhu kandang, puyuh pada umur ini sudah dapat beraktivitas dengan baik pada kisaran suhu 31 derajat. Cara mengetahui apakah puyuh kepanasan atau kedinginan cukup sederhana yakni dengan memperhatikan pola perilaku anak puyuh tersebut, jika banyak anak puyuh mengerumuni lampu pijar dalam kandang berarti suhu kandang terlalu dingin, dan sebaliknya jika anak puyuh semuanya menjauh dari bola lampu berarti anak puyuh kepanasan. Jika anak puyuh menyebar secara merata dalam kandang anakan berarti suhu kandang sudah stabil dan cocok untuk anak puyuh. Pada hari ini tingkatkan sedikit pemberian pakan, pakan pelet anak ayam bisa digunakan untuk anak puyuh juga dengan cara menggiling (menghaluskan) pakan tersebut terlebih dahulu. Pada hari ke dua ini air minum anak ditambahi dengan vitamin dan antibiotik yang khusus untuk anak puyuh (tanyakan ke poultry shop).

Jika anak puyuh kepanasan naikkan terpal sedikit, dan jika kedinginan ganti bola lampu dengan wat yang lebih besar atau bisa juga dengan menurunkan bola lampu atau menyempitkan kandang puyuh anakan dengan sekat. Setiap hari pantau suhu kandang berdasarkan perilaku puyuh hingga umur satu minggu. Pakan tetap diberikan secra menaburkan di lantai kandang hingga anak puyuh berumur 4 atau 5 hari, air minum bervitamin tetap diberikan. Pada saat umur puyuh sudah mencapai 5 hari lakukan vaksinasi tetes.

Pada umur delapan hari terpal penutup kandang sudah bisa dibuka sepenuhnya, dan menutup separo di malam hari, bola lampu tetap dihidupkan sebagai pemanas. Saat ini puyuh sudah mampu memakan pelet seukuran pelet anak ayam. Air minum tetap diberi antibiotik atau vitamin. Pada umur 9 hari perlakuan sama dilakukan dengan puyuh umur 8 hari.

Hari ke sepuluh puyuh sudah bisa dipindahkan ke kandang grower, saat ini air minum tidak lagi ditambahi dengan vitamin atau antibiotik. Pakan yang digunakan seukuran pelet untuk anak ayam tanpa harus dihaluskan. Hal ini dilakukan hingga umur puyuh mencapi 14 hari. Adapun kadar pemberian pakan dapat anda lihat di sini.

Hari ke 15 pindahkan puyuh ke kandang layer (puyuh dewasa/ berproduksi), hanya saja di malam hari tetap menggunakan penerangan sebagai pemanas tambahan. Kontrol sudah bisa dikurangi ketika puyuh berumur 15 hari dan seterusnya, pemberian pakan dapat anda atur sendiri, namun menurut pendapat saya semakin sering memberi pakan dalam jumlah sedikit demi sedikit lebih baik bila dibandingkan memberi pakan yang banyak sekaligus di tempat pakan, hal ini karena dengan memberi pakan yang sedikit demi sedikit pakan akan selalu segar sehingga pakan yang terbuang bisa dikurangi.

Hari ke 16 dan seterusnya perawatan sama saja dengan perawatan pada hari ke 15, lakukan pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan harian puyuh. Sesekali tambahkan vitamin kedalam air minum puyu, ketika musim penghujan tambahkan sedikit antibiotik. Pada masa umur puyuh sudah mulai bertelur sangat disarankan mengurangi kebisingan, karena puyuh gampang stress, dan ketika stress tinggi puyuh bisa berhenti bertelur.

kriteria kandang puyuh

   Kandang Puyuh AUSTRALIA


1. Lokasi
Lokasi kandang puyuh harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
  • Tersendiri dan aman. Tersendiri bila ingin memelihara puyuh dalam skala besar (lebih dari 5.000). Sedang untuk skala menengah (2.000 – 5.000) cukup dimanfaatkan halaman rumah. Yang penting tidak mengganggu aktifitas rumah tangga, rasa aman dalam arti tenang dan bebas dari gangguan mutlak harus diciptakan agar produktivitas puyuh bisa sepenuhnya. Lokasi kandang sebaiknya dijauhkan dari gangguan anak-anak, lalu-lalang orang, dan keramaian kendaraan.

  • Sirkulasi udara baik. Hal ini mutlak untuk menjaga kesehatan puyuh

  • Cukup prasarana, seperti jalan masuk, air, listrik (bisa juga dengan lampu minyak), dan lainnya. Hal ini untuk menunjang kelancaran pengelolaan, tapi bukan hal ini yang utama.
Berikut contoh lokasi unit kandang puyuh di sekitar rumah:


Sistem Perkandangan
Kandang puyuh bisa dibuat dari bahan murah yang tersedia daerah setempat, antara lain bambu, kayu, papan (bekas peti atau triplek), kawat kasa. Kerangka kandang bisa dibuat dari kayu yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Bila kandang diletakkan di lokasi terbuka (tanpa peneduh), sebaiknya bagian atas ditutup genteng atau seng. Kalau kandang ini terlindung atap, misalnya di tempatkan dalam bangsal, cukup ditutup papan. Dasar kandang puyuh bisa dibuat dari kawat kasa (ukuran lubang 1 cm) atau bisa dengan anyaman bambu jika ingin lebih murah.

Sinar matahari sangat diperlukan baik untuk penerangan, penghangat, pembunuh bibit penyakit dan sumber vitamin D bagi puyuh. Usahakan kandang menghadap ke timur. Pada waktu malam hari pun kandang sebaiknya diberi penerangan tambahan agar puyuh tetap bisa makan dan memperoleh tambahan kehangatan. Hindari kandang puyuh tidak dibuat langsung di atas tanah. Jarak antara lantai dengan lantai dengan lantai pertama kandang sebaiknya lebih dari 30 cm, idealnya 40 cm. Selain itu, juga pastikan lokasi kandang bebas dari binatang buas atau serangga yang bisa mengganggu ketenangan puyuh.



2. Kandang piyik (anak puyuh)
Besarnya kandang puyuh disesuaikan dengan jumlah piyik yang akan dipelihara. Ancar-ancarnya adalah 1 m2 untuk tiap seratus piyik. Sebaiknya kandang ini dibuat dengan penyusunan seri (sejajar) dan salah satunya dikosongkan. Jika piyik sudah berumur 10 hari, sebagian anak puyuh dipindahkan ke kandang sebelah, ini agar tidak terlalu berdesakkan.

Pada prinsipnya ukuran kandang bisa berubah sesuai dengan besarnya jumlah puyuh yang akan dipelihara. Seperti dikatakan tadi, patokannya adalah 1 m2 persegi untuk tiap seratus piyik, atau tiap piyik membutuhkan luas kandang 0,01 m2 dengan tinggi kandang 40 cm. Seluruh dinding kandang piyik dibuat rapat. Dinding kiri, kanan, atas dan belakang dibuat dari papan atau triplek. Sebagian (bawah) dinding depan dibuat dari papan, sisanya (atas) dibuat dari kasa (anyaman bambu) agar sirkulasi udara terjamin.

Pada dinding depan ini ditempatkan pintu memasukkan makanan dan minuman. Lantai kandang juga terbuat dari papan. Jika puyuh akan dimasukkan kandang, lantai ini harus dilapisi kertas koran dahulu agar tidak ternoda kotoran piyik. Suhu kandang piyik harus dipertahankan 35 °C. Oleh karena itu di dalam kandang harus disediakan sebuah lampu pijar 40 watt. Perlengkepan lain, seperti tempat minum, bisa dipergunakan tempat minum anak ayam.


2. Kandang puyuh dara (10-50 hari)
Kandang puyuh dara dibuat dengan ukuran panjang 90 cm, lebar 60 cm dan tinggi 30 cm. Ukuran ini cukup untuk 40 ekor puyuh dara (umur 10 hari sampai usia bertelur). Ancar-ancarnya adalah luas 135 cm persegi untuk tiap ekor. Tingginya sengaja dikurangi agar tidak memberi kesempatan puyuh melompat-lompat. Sebab kegiatan melompat ini akan mengurangi produktivitasnya kelak.

Seluruh dinding kandang sebaiknya dibuat dari kawat kasa atau anyaman bambu. Pintu untuk keluar masuk makanan dipasang dibagian depan. Dalam kandang ini puyuh dara juga membutuhkan kehangatan. Oleh karena itu harus dipasang lampu pijar 25 watt agar menciptakan suhu kandang 30°C. Lampu ini harus menyala sepanjang malam agar puyuh tidak mudah kaget. Tempat minuman dan makanannya bisa menggunakan tempat makan dan minum anak ayam, bisa dibuat sendiri dari kayu atau seng. Bentuknya persegi dengan ukuran tinggi 6 cm, lebar 8 cm dan pajang 80 cm. Lubang untuk makan dibuat dengan garis tengah 3 cm dan berjarak 1,5 cm antar lubang. Tempat makan juga bisa dibuat berbentuk segi lima.

Kandang Puyuh Dewasa
Sebetulnya kadang puyuh dewasa sama dengan kandang puyuh dara, hanya suhu ruangan dikurangi menjadi 20-25 °C. Alat makanannya pun persis sama. Jadi kandang puyuh dara bisa dipakai untuk puyuh dewasa hanya dengan merubah ukuran lampu. Untuk menghemat tempat (jika ingin memelihara dalam jumlah yang besar),bentuk kandang bisa dikembangkan dengan menambahkan kandang lain di sisi dan di atas (dibuat bertingkat 3-4 kandang). Antara kandang bawah dengan kandang atas diberi sela 10 cm untuk laci penampung kotoran

sejarah puyuh australia

PUYUH AUSTRALIA  

Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti sudah menikmati sedapnya telur puyuh. Jenis unggas yang dikenal sebagai Gemak merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. burung puyuh cukup mudah dibudidayakan. Dengan tingkat kebutuhan pasar yang tinggi menjadikan budidaya burung puyuh ini sebagai peluang usaha yang menjanjikan.

Berikut ini adalah serba-serbi budidaya burung puyuh dimulai dengan sejarah singkat burung puyuh, sentra budidaya burung puyuh, jenis-jenis burung puyuh, manfaat burung puyuh, persyaratan lokasi budidaya burung puyuh, pedoman teknis budidaya burung puyuh, hama dan penyakit burung puyuh dan lain-lain.

SEJARAH SINGKAT

Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Dan terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di kandang-kandang ternak yang ada di Indonesia.