Ada beberapa kiat mencampur pakan telur puyuh agar dapat mempertahankan penghasilan.
Mengadaptasi
dari pemberian pakan dalam beternak ayam petelur yang mandiri, ada
beberapa cara pencampuran pakan agar tidak membutuhkan penuh 3 sak pakan
pabrik (1 sak=50 kg), antara lain :
1. dicampur dengan 1 sak dedak halus/bekatul (2 sak PYP ditambah 1 sak dedak halus/ bekatul).
Hasil: telur cenderung kecil-kecil, banyak yang kerabangnya kasar dan tipis, otomatis banyak yang mudah pecah dan tidak awet.
2. dicampur dengan setengah sak jagung giling dan setengah sak bekatul/dedak halus.
Hasil: sama dengan pencampuran yang nopmer 1.
3. dicampur dengan 1 sak jagung giling (2 sak PYP ditambah 1 sak jagung).
Hasil:
telur cenderung normal/besar-besar, kerabang/cangkang juga normal,
tetapi bobot cenderung ringan (di bawah standar). Solusi: dicampur lagi
dengan 1 kg mineral ditambah dengan vitamin egg yang kualitasnya bagus,
asal teratur bisa me-normal-kan bobot telur.
4. dicampur dengan nasi aking (nasi sisa yang dikeringkan).
Hasil: telur cenderung normal, baik kerabang, bobot, dan ukuran.
Pencampuran-pencampuran tersebut relatif tidak mempengaruhi jumlah produksi bertelurnya.
Pertimbangan juga sebagai contoh yang di campur dengan jagung:
Apabila penuh memberi 3 sak PYP, berarti membutuhkan pakan sebanyak:
Rp 205.000 x 3 : Rp 615.000,-
Apabila
dicampur dengan jagung giling + mineral + vitamin egg berarti
membutuhkan pakan sebanyak: (Rp 205.000 x 2) + Rp 110.000,- + Rp 3500,- +
Rp 12.000,- : Rp 535.500,-
Selisih antara yang dicampur jagung giling dengan yang penuh 3 sak PYP :
Rp 615.000,- – Rp 535.500,- : Rp 79.500,- per-minggu per-1000 populasi dengan harga jagung giling sekarang Rp 2200,- per-kg.